Kitab Suci Al-Quran (القرآن الكريم) Versi Bahasa Arab Berwarna
Jannah An-Nur Foundation
* Affiliatelinks/Werbelinks
Links auf reinlesen.de sind sogenannte Affiliate-Links. Wenn du auf so einen Affiliate-Link klickst und über diesen Link einkaufst, bekommt reinlesen.de von dem betreffenden Online-Shop oder Anbieter eine Provision. Für dich verändert sich der Preis nicht.
Jannah Firdaus Mediapro Studio
Geisteswissenschaften, Kunst, Musik / Religion/Theologie
Beschreibung
Kitab Suci Al-Quran (القرآن الكريم) Dalam Bahasa Arab Versi Berwarna
The The Noble Quran is the holy book which Muslims recite and turn to for guidance in all aspects of their life. It is the last testament in a series of divine revelations from Allah SWT (God). It comprises the unaltered and direct words of God, revealed through the Angel Gibrael, to the final Prophet Muhammad SAW some 1400 years ago. Islam is a continuation of the teachings of previous Prophets, such as Prophet Noah AS, Prophet Abraham AS, Prophet David AS, Prophet Moses AS and Prophet Jesus AS, some of whom were also given divine books.
Al Quran di turunkan melalui perantara malaikat Jibril yang menyampaikan langsung kepada Nabi Muhammad SAW. Proses turunnya Al Quran berlangsung selama 22 tahun , 2 bulan dan 22 hari secara berangsur-angsur. Wahyu pertama yang turun adalah Surat Al ‘Alaq ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun pada tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira. Wahyu yang selanjutnya di turunkan jedanya selama 3 tahun. Adapun urutan ayat dan surat yang ada di dalam Al Quran saat ini bukanlah berdasarkan diturunkannya ayat dan surat tersebut.
Adapun lokasi penurunannya di bagi menjadi dua, yaitu di Makkah dengan jumlah 86 surat yang diturunkan selama 13 tahun, dan digolongkan ke dalam surat Makiyyah. Serta di Madinah dengan jumlah 28 surat yang diturunkan selama 10 tahun dan di golongkan ke dalam surat Madaniyyah.
Periode Makkah pertama selama 4 sampai dengan 5 tahun. Pada masa ini, dakwah Islam masih terbatas pada ruang lingkup yang kecil, dan ayat yang diturunkan pun pada umumnya membahas tentang pelajaran bagi Rasulullah untuk membentuk kepribadiannya, pembahasan tentang dasar-dasar akhlak Islamiyah, pengetahuan tentang sifat Allah serta bantahan mengenai pandangan hidup di masyarakat Jahiliyah kala itu.
Periode Makkah kedua selama 4 sampai dengan 9 tahun. Pada masa ini dakwah Islam sudah mulaiterbuka. Masyarakat Makkah sudah mulai berfikir untuk menghalangi dakwah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa ini umumnya tentang kewajiban sebagai seorang muslim, pembaasan tentang ke esaan Allah, pembahasan tentang hari kiamat, serta ancaman dan kecaman kepada orang musyrik yang mempunyai prilaku buruk. Periode Madinah selama 10 tahun. Rasulullah mulai hijrah dari Makkah ke Madinah, dan masyarakat sekitar mulai terbentuk keimanannya.
Karena Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis, maka ketika menerima Wahyu, beliau langsung menyampaikannya kepada para sahabat. Para sahabat lalu menghafalkannya di luar kepala. Bagi yang bisa menulis, diminta untuk menuliskannya di atas kulit pohon, batu, kain, kulit hewan dan lain sebagainya. Untuk menjaga kemurnian Al Quran, setiap tahun malaikat Jibril bersama Rasululah selalu mengulang hafalan Al Quran. Bahkan di tahun terakhir menjelang wafatnya, Nabi Muhammad bersama malaikat jibril mengulangi hafalannya sebanyak dua kali.
Pembukuan Al Quran pertama kali dilakukan pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq atas usulan dari Umar bin Khaththab. Hal ini terjadi karena Umar khawatir atas kemurnian Al Quran karena tidak sedikit dari para penghafal yang mati Syahid karena ikut berperang.
Pembukuan itu dipimpin oleh Zaid bin Tsabit dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang sudah pernah dituliskan oleh para sahabat di batu, kain, kulit pohon, kulit hewan dan lain sebagainya. Hasil dari hall tersebut adalah pembukuan resmi Al Quran yang pertama kalinya.
Kitab Suci Al-Quran yang sudah disatukan menjadi buku tersebut lalu disimpan oleh Abu Bakar sampai ia meninggal dunia. Setelahnya, di simpan oleh Umar sampai ia meninggal, dan diteruskan oleh anaknya yaitu Hafsah. Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Al Quran pertama kalinya di gandakan dan di distribusikan. Hal ini terjadi karena Islam sudah tersebar luas sampai ke Iran. Setelah itu, penggandaan dan pendistribusian Al-Quran kembali dilanjutkan oleh Huzaifah bin Yaman.